Rabu, 20 Juni 2012

RAH-66 Comanche, Stealth Copter


RAH-66 Comanche adalah helikopter bersenjata militer canggih yang dibuat oleh perusahaan gabungan raksasa dirgantara Amerika yaitu Boeing dan Sikorsky untuk kebutuhan militer Angkatan Darat Amerika Serikat. Program RAH-66 dibatalkan pada tahun 2004 setelah hampir 7 miliar Dollar Amerika dihabiskan untuk program ini sebelum produksi sempat dimulai.

Selama awal tahun 1980-an, Angkatan Darat AS memulai perhitungan kebutuhan untuk mengganti helikopter helikopter yang sudah lama, kemudian menghasilkan program eksperimen helikopter ringan. Pada tahun 1991, tim Boeing-Sikorsky dipilih untuk membuat purwarupa. Helikopter Comanche akan menggunakan teknologi stealth, menampilkan sejumlah desain yang sebelumnya belum pernah dicoba. Menggunakan sensor canggih dalam peran mengintai dan ditujukan untuk menunjuk sasaran untuk AH-64 Apache. Dua unit RAH-66 kini dijadikan pameran museum.

Comanche menggunakan mesin T800-LHT-802 sebanyak dua buah keluaran Light Helicopter Turbine Engine Company yang merupakan perusahaan gabungan antara Rolls Royce (Inggris) dengan Honeywell (AS). RAH-66 mempunyai sistem rotor dengan 5-daun (blade) besar dan rotor yang lebih kecil pada bagian ekornya yang terlindung, seperti halnya helikopter Gazelle milik Perancis. RAH-66  mempunyai penyimpanan senjata internal dan sayap (“terpotong”) opsional yang memungkinkan stabilitas penambahan persenjataan, dengan resiko (jika sayap opsional dipasang) akan lebih mudah terdeteksi oleh radar. Persenjataan standar RAH-66  adalah meriam General Electric tiga barel 20mm dalam sebuah sistem turret Giat. Pilot dan co-pilot (gunner) duduk bersebelahan pada kokpit dengan visibilitas yang baik.

Sistem penerbangan dan kontrol pada RAH-66 terdiri dari kontrol “helmet-mounted”, kontrol siklik “sidestick”, display peta 3D, sistem fly-by-wire dengan sebuah fitur “triple redundancy”, pelacak Laser dan FLIR serta radar gelombang milimeter yang ditiru Apache Longbow.

Pada simulasi medan pertempuran, sistem RAH-66 akan sangat mendukung pertempuran dengan menembak kendaraan lapis baja dan pesawat musuh pada jarak jangkaunya.

Desain dan Perkembangan

Pada tahun 1982, Angkatan Darat AS memulai program uji coba helikopter ringan untuk mengganti helikopter UH-1, AH-1, OH-6 dan OH-58. Program ini menghabiskan waktu 6 tahun, hingga tahun 1988, sebelum permintaan usulan dikeluarkan, dimana kebutuhan diubah menjadi helikopter pengintai. Pada Oktober tahun itu, tim dari Boeing-Sikorsky dan Bell-McDonell Douglas menerima kontrak untuk desain mereka. Nama program diubah menjadi "Helikopter Ringan" pada tahun 1990. Pada April 1991, tim Boeing-Sikorsky terpilih sebagai kontestan pemenang dan menerima kontrak untuk membangun empat purwarupa untuk sebuah fase demonstrasi dan evaluasi (Dem/Val).
Uji penerbangan dilakukan dengan dua purwarupa. Purwarupa Comanche pertama, seri 94-0327, menyelesaikan 318 penerganban lebih dari 387 hours sebelum mengakhiri karir ujunya pada Januari 2002. Setelah menemui kriteria kunci, RAH-66 memasuki fase perkembangan perancangan dan pembuatan pada 1 Juni 2000 yang menghabiskan 3,1 miliar Dolar Amerika Serikat. Usaha untuk mengurangi berat kosong dengan kira-kira 200 lb (90.7 kg) atau 2% untuk menemui berat sasaran dimulai kemudian Tahun itu. Purwarupa kedua, seri 95-0001, telah menyelesaikan 93 jam terbang dan 103.5 penyerbuan pada Mei 2001.
RAH-66 kedua menerima peralatan misi dan mesin T800-LHT-801 yang lebih kuat dan melanjutkan uji terbang dari 23 Mei 2002, termasuk uji pandangan malam dan sistem senjata, hingga 2003. Selama uji coba, the Comanche menjelajah pada kecepatan 162 knot, dengan kecepatan maksimal 172 knot (198 mph; 319 km/jam), serta menunjukkan sebuah kemampuan untuk membuat belokan 180° (derajat) kurang dari 5 detik.

Pembatalan

Pada 23 Februari 2004, Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan keputusan mereka untuk membatalkan program helikopter Comanche mengingat kebutuhan untuk menyediakan dana untuk merenovasi armada helikopter yang mengalami serangan penuaan, utilitas, dan pesawat pengintai. Angkatan Darat AS juga merencanakan untuk menggunakan dana program Comanche untuk mempercepat perkembangan kendaraan udara tak berawak (UAV). UAV telah menyediakan pengintai selama operasi militer di Afganistan dan Irak. Kira-kira 6.9 milliar Dolar AS diinvestasikan dalam program Comanche pada saat pembatalannya. Tambahan 450–680 juta Dolar AS dibayarkan untuk biaya pembatalan kontrak untuk mitra program utama, yaitu Sikorsky dan Boeing.



Karakteristik umum
  • Kru: 2 orang
  • Panjang: 46.85 kaki
  • Lebar sayap: 39.04 kaki
  • Tinggi: 11.06 kaki
  • Luas sayap: 1,197 kaki²
  • Bobot kosong: 8,690 pon
  • Bobot terisi: 10,597 pon
  • Bobot maksimum lepas landas: 17,175 ponFuselage length: 43.31 ft (13.20 m)
  • Rotor systems: 5 baling-baling pada rotor utama
Kinerja
  • Laju maksimum: 175 knot (201 mph, 324 km/h)
  • Laju jelajah: 165 knots (190 mph, 306 km/h)
  • Jarak jangkau: 262 nmi (bahan bakar internal)
  • Jarak jangkau ferri: 1,260 nmi
  • Batas tertinggi servis: 14,980 kaki
  • Laju panjat: 1,418 kaki/menit
Persenjataan
  • 1× 20 mm XM301 meriam tiga laras (kapasitas 500 rentetan)
  • Internal bays: 6 Hellfires or 6 Stingers (ATAS) or 24 Hydra 70 2.75 in (70 mm) roket udara-darat
  • Optional stub wings: 8 Hellfire, 16 Stinger or 56 x Hydra 70 roket udara-darat

Sumber           : - Wikipedia.org
                        : - komandomiliter.blogspot.com
                        : - hielmy.wordpress.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar