Minggu, 17 Juni 2012

Sejarah Flak Canon

Flak 88 



Flak 88 adalah Meriam Pertahanan Udara Berat yang biasanya digunakan untuk menembak pesawat pada ketinggian. Sejarahnya berhubungan saat perang dunia pertama, dimana meriam-meriam dengan Muzzle Velocity yang tinggi mencoba menembak jatuh pesawat yang terbang di ketinggian yang tinggi.

Lalu pada awal 1920-an Jerman mengembangkan meriam bersama Bofors-Swedia. Jerman mengadopsinya dengan nama Flak18. Flak36 adalah model yang lebih sederhana dari Flak18 dengan Tiga buah laras.


Flak 88 adalah yang pertama kali di gunakan pada pertempuran di Spanyol selama Perang Saudara di tahun 1936. Flak 88 membuktikan diri tidak hanya baik senjata anti-pesawat tetapi juga pembunuh tank yang ideal karena muzzle velocity yang tinggi dan karena proyektil yang berat. Terbukti Flak 88 merupakan senjata anti-tank yang sangat baik di Perancis pada tahun 1940, terutama terhadap tank berat Prancis B1-Bis Char dan Mk.II Matilda Inggris. Ketika sampai di Afrika Utara Flak 88 merupakan pembunuh tank yang paling ditakuti, yang dapat mengetuk setiap tangki Sekutu pada jarak lebih dari 1000 meter. Ditambah lagi Flak 88 membuktikan reputasinya di Rusia, di mana Flak 88 merupakan satu-satunya senjata yang mampu menghadapi tank Soviet T-34/76 menengah dan KW-1 tank berat. Flak 88 juga digunakan sebagai artileri medan - misalnya selama Pertempuran Bulge. Satu-satunya masalah dengan Flak 88mm seri itu dinilai terlalu tinggi dan terlalu berat. Selama perang Flak 88mm  digunakan oleh Angkatan Darat Jerman, Italia dan Flak 88mm sering digunakan oleh Sekutu termasuk US Army pada akhir 1944 di Eropa Barat. Setelah banyak perang Flak 88mm seri senjata yang digunakan oleh banyak negara termasuk Yugoslavia dan Denmark.

Prototipe Flak 18 dikembangkan sejak 1928 oleh Krupp dari Essen bekerjasama dengan Swedia Bofors, Tetapi masuk produksi setelah Hitler naik berkuasa pada 1933-1934. Pada waktu Itu Flak 88 terpasang pada kereta salib berputar, yang dijalankan oleh dua trailer poros tunggal, yang memungkinkan untuk cepat turun. Berikutnya model Flak 36 pada dasarnya hampir sama dengan Flak 18 dengan laras multi-bagian dan jenis transportasi baru trailer. Flak 36 diikuti oleh Flak 37, yang merupakan perbaikan Flak 36 dengan sistem pengendalian kebakaran revisi transmisi data, yang membuat senjata lebih cocok untuk statis daripada menggunakan mobile. Flak 18 diangkut menggunakan trailer ringan (Sonderanhaenger 201) dan lebih ringan dalam transportasi dari pada model selanjutnya yang digunakan oleh Sonderanhaenger 202 seberat 1200kg. Ketiga model yang dijual dan sering Flak 18 barel dipasang pada kereta Flak 37. Selama produksi berbagai perubahan diperkenalkan termasuk trailer baru, berbagai kereta api gerbong datar mount.


Flak 41

Pada tahun 1942, Flak 41 (Geraet 37) diperkenalkan, namun hanya diproduksi dengan jumlah yang kecil oleh Rheinmetall karena probelms teknis awal. Flak 41 merupakan senjata rumit dan membutuhkan pengembangan yang berlanjut sampai 1943. Flak 41 juga rentan terhadap masalah dengan amunisi. Sejak kasus sering macet pada ekstraksi setelah tembak, Dua jenis senapan barel digunakan - tiga dan empat bagian. Hanya 157 Flak 41 yang digunakan pada Agustus 1944 dan 318 pada Januari 1945. Waktu itu berhasil digunakan tanpa ada  masalah. Flak 41 merupakan sedikit dari sekian artileri yang sangat sukses dan dari segi teknis Flak 41 dipandang sebagai senjata perang anti-pesawat terbaik dari Jerman.

Model Terakhir Flak 37/41, tetapi karena masalah teknis hanya 13 yang diproduksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar