Minggu, 15 Juli 2012

BGM-109 Tomahawk


Tomahawk adalah peluru kendali jelajah jarak jauh dalam segala kondisi cuaca dan memiliki kecepatan subsonic (kurang lebih 1238 km/jam). Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1970 oleh General Dynamics, peluru kendali ini (misil) didesain untuk jarak menengah dan jauh, mampu terbang rendah dan juga dapat diluncurkan dari darat dan bawah air. Misil ini telah beberapa kali dikembangkan, saat ini diproduksi oleh Raytheon. Perusahaan dirgantara McDonnell Douglas (sekarang Boeing Defense, Space & Security) pernah membuat peluru kendali jelajah ini.

SEJARAH
Tomahawk adalah sebuah rudal (peluru kendali) jelajah atau dalam istilah internasional dikenal sebagai Cruise missile buatan Amerika Serikat yang dipakai oleh angkatan laut AS (US Navy). Dengan panjang 5,56 - 6,25 meter, Tomahawk berbobot antara 1.192,5 kg sampai 1.440 kg. Rudal itu sanggup mengangkut beban untuk hulu ledak konvensional sampai 500 kg. Saat ini Rudal Tomahawk diproduksi oleh pabrik Raytheon dan sebagian lagi di produksi oleh McDonnell Douglas.

Sekarang Tomahawk tidak hanya bisa diluncurkan dari kapal selam , tetapi bisa juga diluncurkan dari moda lain seperti kapal laut, peluncur darat bahkan dari pesawat terbang. Untuk urusan hulu ledak, rudal ini bisa dipasangi bermacam-macam hulu ledak, baik konvensional, TNT maupun nuklir. berat dan ukuran hulu ledak pun bervariasi, tergantung tipe rudal dan kebutuhannya. Tiap-tiap rudal ini mempunyai berat 1.440 kg.

Ada beberapa varian dari Rudal Tomahawk ini, diantaranya adalah ; rudal tomahawk serang darat TLAM-C, rudal tomahawk yang mampu melepaskan bom atau bomblet-dispensing land attack TLAM-D, Rudal tomahawk dengan hulu ledak nuklir ataunuclear land attack TLAM-A dan TLAM-N (tidak dikembangkan), dan Rudal Tomahawk anti kapal permukaan atau Anti-Ship Missile (TASM). Semua jenis rudal tomahawk menggunakan pemandu : Global Positioning System (GPS), terrain contour matching (TERCOM), agar dapat terbang rendah menyusuri kontur bumi, oleh karenanya tidak jarang rudal ini terbang hanya di ketinggian beberapa puluh meter saja. Deteksi sinar infra merah juga hampir mustahil, karena mesin turbofan hanya memancarkan sedikit sekali panas. Rudal Tomahawk juga dilengkapi sistem Korelasi Pencocokan Area digital, kontrol Time of Arrival (waktu tempuh), dan mesin turbo.

Rudal itu dapat digunakan untuk menggempur berbagai sasaran tidak bergerak, seperti pusat-pusat komunikasi dan pertahanan udara, termasuk sasaran yang sangat sulit sekalipun. Untuk menggempur sasaran di darat, Tomahawk dituntun oleh radar jarak jauh Tercom dengan kemampuan mengenali kontur daratan. Radar tersebut memakai data peta-peta untuk menentukan posisi rudal tersebut. Jika diperlukan, arah dan posisi rudal bisa dibetulkan agar tepat sasaran.

DESAIN
Peluru Kendali Tomahawk yang kembali ramai dibicarakan dikalangan petinggi angkatan bersensajata di seluruh dunia, menyusul digunakannya kembali Tomahawk oleh pasukan koalisi di Libya akhir-akhir ini, merupakan jenis missil penjelajah bertenaga Jet dengan kecepatan maksimum bisa mencapai 880 km per-jam walaupun masih di bawah kecepatan suara (subsonic missile). Rudal ini awalnya dibuat oleh perusahaan General Dynamic sekitar tahun 1970, dengan daya jelajah menengah dan jauh, namun baru dimulai digunakan sekitar tahun 1993 pada saat perang Teluk berkecamuk.

Jenis Tomahawk yang dipergunakan oleh pasukan koalisi dalam melakukan gempuran di Libya, untuk menekan Pimpinan Revolusi Libya, Kolonel Moammar Qaddafi, diduga menggunakan Tomahawk jenis RGM/UGM-109E dengan system penghancur sasaran darat Block IV yang telah ditingkatkan kemampuannya dengan TLAM-C.

Tomahawak, diproduksi dengan disain modular, sehingga dapat dimodifikasi dengan berbagai macam hulu ledak, sensor pendeteksi target dan daya jelajah tergantung kondisi medan yang dihadapi.

Untuk mencapai sasaran Tomahawk dilengkapi sensor pengindera jarak jauh, yang dilengkapi dengan sensor Global Posisitioning System (GPS) dan sensor Terrain Contour Matching (TERCOM). TERCOM sendiri merupakan teknologi yang sudah sangat luas digunakan dalam berbagai system persenjataan modern.

Teknologi penginderaan TERCOM lahir sebagai jawaban untuk mengatasi kesulitan penginderaan jarak jauh yang acapkali terbatas oleh karena kondisi alam yang memiliki berbagai bentuk kontur tanah yang berbeda-beda, jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda pula untuk setiap titiknya. TERCOM dengan kemampuan pengenalan kontur medan yang menjadi objek sasaran secara visual dari berbagai sudut dengan teknologi sintesa citra (imaginary synthesis) yang ditanamkan di dalam Tomahawk, sehingga setiap rudal Tomahawk yang telah dilengkapi dengan TERCOM, akan dengan mudah dan relatip lebih akurat mengenali sasaran dan memiliki tingkat akurasi yang tinggi, dengan kemampuan membandingkan dan menyesuaikan kontur medan sasaran yang di sasar dengan data kontur medan sasaran yang telah diprogram sebelumnya di dalam rudal sebelum diluncurkan dengan penyimpangan titik sasaran tidak lebih 10 meter dari target yang telah ditentukan.

Peningkatan kemampuan yang signifikan terhadap Tomahawk, adalah kemampuan perang terpusat, dimana Tomahawk dapat menerima masukan dari pasukan darat, pesawat tempur, satelit bahkan dari pesawat pengintai tak berawak, kemudian mengolahnya, pada saat terbang sebelum mencapai sasaran.

Tomahawk juga dilengkapi denganTV-camera sehingga pusat komando dapat mengawasi perjalanan Tomahawk serta dapat membelokkan Tomahawk ke sasaran lain apabila diperlukan, walaupun telah memiliki target awal yang diarahkaan sebelum di luncurkan.

Pengusung Tomahawk (missile carrier), menempatkan setiap Tomahawk di dalam tabung bertekanan untuk melindungi Tomahawk dari benturan phisik dengan benda lain selama di dalam perjalanan, dan tabung ini juga merupakan perlengkapan yang digunakan sebagai alat peluncur (Tomahawk Launcher).

System persenjataan Tomahawk menggunakan Tomahawk Weapon Control System (TWCS) untuk kapal perang di atas permukaan air atau Combat Control System (CCS) untuk dipakai oleh kapal selam yang mengusung Tomahawk.

Beberapa kapal perang dari Amerika yang dipersenjatai dengan Tomahawk adalah USS Iowa, USS New Jersey, USS Missouri, dan USS Wisconsin, Walaupun demikian, dibalik kecanggihan Tomahawk, tidak dapat disimpulkan apakah Tomahawk yang digunakan di Libya untuk kepentingan kemanusiaan, atau memang benar kalau Tomahawk dimanfaatkan untuk urusan penguasaan ladang minyak Libya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar