M3/M5 Stuart merupakan
tank ringan buatan AS yang banyak digunakan dalam Perang Dunia II. Dengan
jumlah total produksi mencapai sekitar 25.000 unit, tank ini digunakan oleh
oleh negara-negara Sekutu dan bertempur di semua front Perang Dunia II, mulai
dari Eropa Barat, Afrika Utara, Eropa Timur, sampai front Pasifik. Pasukan
Inggris menjuluki tank ringan ini Stuart yang diambil dari nama James Ewell
Brown “Jeb” Stuart, seorang jenderal pasukan konfederasi dalam Perang Saudara
AS.
Tank ringan seberat 14,7
ton ini menggunakan mesin Continental W-670-9A berkekuatan 250 tenaga kuda.
Memiliki kecepatan maksimum 58km/jam dan mampu menempuh jarak 120km. Diawaki
empat orang dengan persenjataan utama sepucuk meriam M6 kaliber 37mm (174 butir
amunisi). Selain itu dipersenjatai pula dengan tiga pucuk senapan mesin
Browning M1919A4 kaliber 0.30 (7.500 butir amunisi).
Tank Stuart Milik Sekutu |
M3 Stuart merupakan tank
buatan AS pertama yang digunakan oleh pasukan Inggris. Pasukan Inggris pertama
kali menggunakannya dalam pertempuran di Afrika Utara tahun 1941, sementara
pasukan Uni Soviet juga memperoleh sejumlah tank ini melalui program leand
lease dan mempergunakannya untuk menahan serangan pasukan Jerman. Pasukan AS
sendiri pertama kali menggunakan tank ini dalam pertempuran menghadapi serangan
Jepang di Filipina tahun 1942.
Secara keseluruhan, tank
ini bisa dikatakan kurang ideal untuk menghadapi tank-tank Jerman. Lapisan baja
yang tipis dan meriam 37mm yang tidak ideal lagi menghadapi tank-tank Jerman.
Tetapi tank ini mempunyai kecepatan dan kemampuan otomotif yang bagus, sehingga
cukup ideal untuk digunakan dalam tugas-tugas pengintaian atau menghadapi
kendaraan lapis baja Jerman selain tank. Sementara di front Pasifik tank ini
masih mampu menghadapi pasukan Jepang, mengingat persenjataan anti tank Jepang
tidak sehebat persenjataan Jepang.
Selain digunakan sebagai
tank ringan, M3/M5 juga digunakan sebagai basis untuk beberapa kendaraan tempur
lapis baja lainna. Pasukan Inggris misalnya mempunyai APC Stuart Kangaroo,
sementara pasukan AS memiliki varian M8 Howitzer Motor Carriage (M3/M5 dengan
turret terbuka dan dipersenjatai dengan howitzer laras pendek kaliber 75mm).
Selain itu masih ada varian command vehicle dan flame thrower.
Menjelang Perang Dunia
II usai, M3/M5 mulai digantikan oleh M24 Chaffee. Walaupun demikian, M3/M5
tetap digunakan hingga Perang Dunia II usai. Setelah Perang Dunia II, tank ini
masih banyak digunakan oleh beberapa negara hingga tahun 1960-an dan awal
1970-an (termasuk Indonesia yang memperoleh tank ini dari Belanda sebagai hasil
perundingan Konferensi Meja Bundar tahun 1949).
Tank Stuart Milik TNI AD |
Beberapa konflik setelah
Perang Dunia II yang melibatkan tank ringan antara lain adalah perang saudara
Cina, perang kemerdekaan Indonesia, perang India dengan Pakistan tahun 1947,
operasi penumpasan pemberontakan di Indonesia pada tahuhn 1950-an, serta perang
di Angola.
Pada tahun 1980-an,
Brazil sempat memodfikasi sejumlah tank M3 tua mereka. Tank-tank sisa Perang
Dunia II tersebut dimofidikasi dengan mesin diesel dan persenjataan meriam
kaliber 90mm. Sebanyak sekitar 50 unit tank hasil modifikasi tersebut dikenal
dengan nama X1A2 dan digunakan hingga awal tahun 1990-an.
SPESIFIKASI:
• Jenis
: kendaraan tempur
• Panjang
: 4,52 meter
• Lebar
:2,24 meter
• Tinggi
: 2,64 meter
• Personil
: 4 orang
• Buatan
: USA / model M 3A3
• Kecepatan
: 50 km / jam
• Persenjataan
: 1 meriam mitraliur 37 mm, 1 mitraliur 30 coax, 1 mitraliur 30 haluan, 1
mitraliur PSU, 1 mortir asap 11 cm