Kamis, 10 Januari 2013

Light Tank M3A3 Stuart dan Keberadaannya

M3/M5 Stuart merupakan tank ringan buatan AS yang banyak digunakan dalam Perang Dunia II. Dengan jumlah total produksi mencapai sekitar 25.000 unit, tank ini digunakan oleh oleh negara-negara Sekutu dan bertempur di semua front Perang Dunia II, mulai dari Eropa Barat, Afrika Utara, Eropa Timur, sampai front Pasifik. Pasukan Inggris menjuluki tank ringan ini Stuart yang diambil dari nama James Ewell Brown “Jeb” Stuart, seorang jenderal pasukan konfederasi dalam Perang Saudara AS.


Tank ringan seberat 14,7 ton ini menggunakan mesin Continental W-670-9A berkekuatan 250 tenaga kuda. Memiliki kecepatan maksimum 58km/jam dan mampu menempuh jarak 120km. Diawaki empat orang dengan persenjataan utama sepucuk meriam M6 kaliber 37mm (174 butir amunisi). Selain itu dipersenjatai pula dengan tiga pucuk senapan mesin Browning M1919A4 kaliber 0.30 (7.500 butir amunisi).

Tank Stuart Milik Sekutu
M3 Stuart merupakan tank buatan AS pertama yang digunakan oleh pasukan Inggris. Pasukan Inggris pertama kali menggunakannya dalam pertempuran di Afrika Utara tahun 1941, sementara pasukan Uni Soviet juga memperoleh sejumlah tank ini melalui program leand lease dan mempergunakannya untuk menahan serangan pasukan Jerman. Pasukan AS sendiri pertama kali menggunakan tank ini dalam pertempuran menghadapi serangan Jepang di Filipina tahun 1942.

Secara keseluruhan, tank ini bisa dikatakan kurang ideal untuk menghadapi tank-tank Jerman. Lapisan baja yang tipis dan meriam 37mm yang tidak ideal lagi menghadapi tank-tank Jerman. Tetapi tank ini mempunyai kecepatan dan kemampuan otomotif yang bagus, sehingga cukup ideal untuk digunakan dalam tugas-tugas pengintaian atau menghadapi kendaraan lapis baja Jerman selain tank. Sementara di front Pasifik tank ini masih mampu menghadapi pasukan Jepang, mengingat persenjataan anti tank Jepang tidak sehebat persenjataan Jepang.


Selain digunakan sebagai tank ringan, M3/M5 juga digunakan sebagai basis untuk beberapa kendaraan tempur lapis baja lainna. Pasukan Inggris misalnya mempunyai APC Stuart Kangaroo, sementara pasukan AS memiliki varian M8 Howitzer Motor Carriage (M3/M5 dengan turret terbuka dan dipersenjatai dengan howitzer laras pendek kaliber 75mm). Selain itu masih ada varian command vehicle dan flame thrower.

Menjelang Perang Dunia II usai, M3/M5 mulai digantikan oleh M24 Chaffee. Walaupun demikian, M3/M5 tetap digunakan hingga Perang Dunia II usai. Setelah Perang Dunia II, tank ini masih banyak digunakan oleh beberapa negara hingga tahun 1960-an dan awal 1970-an (termasuk Indonesia yang memperoleh tank ini dari Belanda sebagai hasil perundingan Konferensi Meja Bundar tahun 1949).

Tank Stuart Milik TNI AD
Beberapa konflik setelah Perang Dunia II yang melibatkan tank ringan antara lain adalah perang saudara Cina, perang kemerdekaan Indonesia, perang India dengan Pakistan tahun 1947, operasi penumpasan pemberontakan di Indonesia pada tahuhn 1950-an, serta perang di Angola.

Pada tahun 1980-an, Brazil sempat memodfikasi sejumlah tank M3 tua mereka. Tank-tank sisa Perang Dunia II tersebut dimofidikasi dengan mesin diesel dan persenjataan meriam kaliber 90mm. Sebanyak sekitar 50 unit tank hasil modifikasi tersebut dikenal dengan nama X1A2 dan digunakan hingga awal tahun 1990-an.

SPESIFIKASI:
           Jenis : kendaraan tempur
           Panjang : 4,52 meter
           Lebar :2,24 meter
           Tinggi : 2,64 meter
           Personil : 4 orang
           Buatan : USA / model M 3A3
           Kecepatan : 50 km / jam
           Persenjataan : 1 meriam mitraliur 37 mm, 1 mitraliur 30 coax, 1 mitraliur 30 haluan, 1 mitraliur PSU, 1 mortir asap 11 cm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar