![]() |
U-boat Type VII C |
Kamis, 05 Juli 2012
U-Boat, The Legend Nazi Submarine
Tag
ANGKATAN LAUT
Dalam bahasa Jerman sendiri, U-Boot berlaku pada
semua kapal selam militer. Untuk kapal selam non-militer istilah biasanya
menggunakan istilah Tauchboot. Ketertarikan penggunaan kapal selam untuk tujuan
perang mulai meningkat dengan digunakannya kapal selam H. L. Hunley tahun 1864
pada Perang Saudara Amerika. Kekaisaran Jerman semula tidak menaruh minat untuk
itu. Pada tahun 1897 dilakukan usaha pembuatan kapal selam olah Howaldt di Kiel
atas biayanya sendiri yang kemudian pada tahun 1902 dianggap gagal dan
dijadikan besi tua. Satu dasawarsa kemudian pengembangan kapal selam terutama
ditujukan untuk kepentingan militer.
Pada tahun 1902 di Jerman dibuat sebuah purwarupa
kapal selam percobaan 200 ton bernama Forelle dan diuji secara intensif. Kapal
selam ini menjadi daya tarik tersendiri dan kemudian dibuat tiga buah kapal
selam lagi untuk diekspor ke Rusia. Setelah dipertimbangkan, Jerman akhirnya membuat
satuan kapal selam militer yang kemudian diserahkan kepada Gustav Berling untuk
merancang dan membuat kapal selam. Berling meminta bantuan galangan kapal
Germaniawerft di Kiel. Rancangannya berdasarkan tiga kapal selam sebelumnya
yang diekspor ke Rusia dengan perubahan penting yang menunda penyerahannya. Pada
April 1905 pembuatannya dimulai. Pembaruan penting terutama dengan tekanan
badan kapal, penyusunan horisontal tabung torpedo dan motor penggerak yang
menggunakan bahan bakar kerosin yang belum selesai dibuat. Pada 14 Desember
1906 setelah banyak pengujian, kapal selam Angkatan Laut Kekaisaran Jerman SM U
1 (Seiner Majestät Unterseebot 1) mulai digunakan dalam dinas.
Dengan dimulainya perang dunia pertama, kapal selam
mula-mula digunakan sebagai kapal selam dagang (Handels-U-Boot) atau digunakan
untuk tujuan-tujuan militer terutama pada angkatan laut Kekaisaran Jerman (juga
oleh angkatan laut Inggris).
Kemampuan kapal selam belum benar-benar digunakan
pada waktu perang dunia pertama. Diakibatkan terutama dari sedikitnya baterei
dan oksigen yang dapat di bawa sehingga kapal selam tidak dapat berlama-lama di
dalam air. Ketiadaan perhubungan radio mengakibatkan kapal selam waktu itu
harus melakukan penyerangan sendiri-sendiri. Kebanyakan kapal selam berlayar
tidak terlalu jauh dari pantai dan lebih banyak melakukan aktivitas sampingan
seperti menyebarkan ranjau daripada mentorpedo kapal. Banyak kapten kapal selam
lebih menyukai beraksi di permukaan daripada di dalam air.
Bagaimana pun banyak keberhasilan yang dicapai kapal
selam selama perang dunia pertama. Hal ini terutama diakibatkan angkatan laut
Inggris belum memiliki cara untuk melindungi kapal-kapal dagangnya pada
permulaan perang. Banyak konvoi kapal yang menjadi korban dari serangan kapal
selam. Pada akhirnya pihak sekutu menggunakan bom dalam. Senjata ini menjadi
ancaman yang serius bagi kapal selam pada waktu perang dunia kedua.
Aksi U-Boot yang terkenal pada perang dunia pertama
adalah aksi penyerangan terhadap kapal RMS Lusitania oleh kapal selam U-20 pada
tahun 1915 yang menewaskan 1198 orang, 123 sampai 128 orang di antaranya
merupakan warga negara Amerika, sehingga Amerika memutuskan untuk ikut
berperang di pihak sekutu. Setelah perang dunia pertama di bawah Perjanjian
Versailles, angkatan laut Jerman dibatasi. Teknologi kapal selam Belanda dan
Inggris mengalami kemajuan yang pesat.
U-Boot mencapai masa kejayaannya antara tahun
1939-1942 dengan menenggelamkan banyak sekali kapal sekutu sehingga angkatan
laut Inggris sempat diambang kekalahan pada tahun 1942. Baru setelah
ditemukannya radar dan dipecahkannya kode Enigma oleh para ilmuwan sekutu,
U-Boot mengalami kemunduran bahkan terbalik dari pemburu bawah laut menjadi
yang diburu oleh pesawat anti kapal selam dan kapal perang sekutu. Hampir
seluruh U-Boot akhirnya berhasil dikirim ke dasar laut oleh sekutu pada akhir
Perang Dunia II.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar