Tank Tiger
merupakan salah satu jenis Tank Berat Jerman yang beroperasi pada waktu Perang
Dunia ke 2. Nama resmi Tiger adalah PzKpfw VI Ausf. E yang disandangnya sejak
Maret 1943. Tank Tiger muncul pertama kali pada tahun 1942 sebagai usaha Jerman
untuk mengalahkan Tank Uni Soviet, T 34 yang terkenal dengan mobilitas dan daya
serang yang tinggi. Tank Tiger dirancang oleh Henschel & Sohn dengan berat
sekitar 60 ton tiap buahnya. Selama Perang Tank Jenis ini dibuat hingga 1500
buah, termasuk beberapa varian dan jenis prototipenya. Meskipun jumlahnya tidak
terlalu besar seperti beberapa saingannya dari negara lain (T-34 Uni Soviet dibuat hingga lebih dari
33.000 buah sedangkan Tank Sherman USA dibuat hingga lebih dari 25.000 buah)
namun kemampuannya dalam bertahan dan daya serangnya yang luar biasa
dibandingakan dengan tank-tank lain pada masanya. Ketebalan lapis baja bagian
depan berkisar 10-11 cm dan sekira 8 cm untuk bagian samping dan belakang.
Sedang untuk bagian atas dan bawah jauh lebih tipis dengan ketebalan 2.5 cm. Dengan
lapis baja yang begitu tebal, berat Tiger bisa mencapai 56.9 ton. Dengan bobot
raksasa, maka tank ini akan terlalu berat untuk sebagian besar jembatan. Itu
sebabnya, Tiger dirancang untuk mampu menyelam hingga kedalaman 4 meter.
Sejarah Penciptaan
Pada Juli
1941, Jerman memutuskan untuk menyerang Uni Soviet. Serangan itu dibagi menjadi
3 jurusan, Grup Tentara Utara dimpimpin oleh Jenderal Von Leeb akan merebut
kota Leningrad (St. Petersburg) dan sekitarnya, serta mengamankan perbatasan
sekutu mereka, Finlandia, terhadap Uni Soviet, Grup Tentara Tengah yang
dipimpin oleh Jenderal Von Bock akan merebut kota-kota pemerintahan Uni Soviet
seperti Smolenks dan Moskow, Sementara itu Grup Tentara Selatan yang dipimpin
oleh Von Rundstedt ditugaskan mengambil alih Ukraina bersama-sama tentara
Rumania, jika mereka meneruskan serangannya, maka mereka akan dapat mengambil
alih seluruh wilayah Crimea dan ladang minyak yang terdapat di Baku (sekitar
Georgia dan Armenia).
Pada
Serangan Jerman terhadap Uni Soviet yang diberi sandi Operasi Barbarossa (nama
salah seorang Kaisar Prussia
yang paling berpengaruh) Jerman mengerahkan tidak kurang dari 3,6 juta pasukan.
Lebih dari 2/3 adalah tentara Jerman sendiri sedangkan sisanya adalah tentara sekutu
jerman ; Rumania, Hungaria, Bulgaria, Italia, Finlandia termasuk beberapa
pasukan yang datang dari negara-negara seperti Belanda, Perancis dan Belgia
yang secara sukarela bergabung dengan tentara Jerman. Lebih dari 4000 meriam,
4100 tank dan Assault Gun, serta lebih dari 4.300 Pesawat terbang berbagai
jenis turut dikerahkan pada serangan itu. Sementara itu pihak Uni Soviet
Sendiri mempunyai lebih dari 5,7 Juta Personel, 25.000 tank dan lebih dari
15.000 pesawat dari berbagai jenis. Meskipun jumlah tentara Soviet lebih banyak,
namun serangan itu tidak bisa dihentikan hingga menjelang musim dingin di akhir
tahun 1941. Pada waktu itu, 1/3 wilayah Soviet telah berhasil direbut oleh
Jerman.
Di akhir
tahun 1941, Jerman berusaha melakukan pengepungan terhadap Ibu Kota Uni Soviet,
Moskow. Namun serangan itu gagal karena musim dingin yang mengamuk di satu
sisi, namun di sisi lain, mereka terpaksa mundur karena munculnya tank jenis
baru dari Uni Soviet yang tergolong superior, T 34. T 34 termasuk ke dalam
jenis tank medium. Tank tersebut berhasil menggabungkan antara fleksibilitas
manuver dan kekuatan daya serang. Satu-satunya jenis Tank Jerman yang mampu
menandinginnya adalah Mark IV atau Panzerkampfwagen Mark IV dan Meriam 88mm.
Namun di kala itu jumlahnya tidak cukup untuk menandingi jumlah T 34 yang
produksinya semakin hari semakin meningkat. Oleh karena itu, sebuah tank jenis
baru diciptakan dan lahirlah Tank Tiger. Tank yang mengutamakan unsur keamanan
(savety) dari personelnya serta kemampuan daya serangnya, ditunjang dengan
meriam 88mm yang mampu menembus pertahanan baja dari T 34 dari jarak 1.5 km.
Pada saat pertama kali muncul di tahun 1942, tidak satupun meriam artileri Uni
Soviet dan Tank mereka yang mampu menembus pertahanan baja Tank Tiger. Bahkan
rata-rata, 1 unit Tank Tiger mampu menghancurkan 15-20 T-34 selama masa
operasinya. Kelemahan Tank Tiger adalah ketika ia harus berhadapan dengan
pembom udara atau pada ranjau darat yang cukup kuat untuk merusak lambung
bagian bawah tank tiger yang tidak begitu kuat. Namun secara keseluruhan, Tank
Tiger tetap tank tak tertandingi hingga pertengahan tahun 1943.
|
Miniatur Tank Tiger |
Tank Tiger
tidak hanya memainkan peranan penting di Front Timur, ia juga memainkan peranan
yang penting di Front Barat ketika pasukan sekutu mulai mendarat pada Juli 1944.
Walaupun jumlah mereka hanya kecil (beberapa catatan menyebutkan bahwa tidak
lebih dari 92 buah saja Tank Tiger yang dikirim), namun mereka mampu menahan
ratusan hingga ribuan tank dan tentara sekutu pada fase awal pendaratan sekutu.
Bahkan mereka berhasil menahan kemajuan tentara sekutu hingga berminggu-minggu
lamanya. Pada perang tersebut, Tank Tiger benar-benar mendapatkan reputasi yang
luar biasa dari tentara sekutu. Sehingga tidak sedikit dari tentara sekutu yang
menyebutnya sebagai Terror Tiger, karena kekuatan dan kemampuannya yang luar
biasa dalam melakukan serangan dan pertahanan. Meskipun pada akhirnya satuan
Tank Tiger di front barat harus musnah (sebagian besar karena pemboman yang
dilakukan sekutu terus menerus terhadap garis pertahanan Jerman), namun hal itu
tidak mengurangi apresiasi pasukan sekutu terhadap kemampuan tempur yang
dimiliki oleh Tank Tiger.
|
Tank King Tiger |
Jenis Tank
Tiger yang baru, atau disebut dengan King Tiger (dalam bahasa Jerman Koenigs
Tiger), muncul pertama kali pada Pertempuran Bulge (The Battle of Bulge) di
akhir tahun 1944. Tank ini mempunyai daya serang yang jauh lebih kuat
dibandingkan varian Tank Tiger sebelumnya, disamping itu, ia juga mempunyai
kemampuan manuver yang luar biasa. Hanya saja kemampuan yang sebegitu baik dari
tank ini tidak ditunjang dengan ketersedian bahan bakar yang cukup. Sehingga
kemampuan tempurnya tidak dapat dioptimalkan. Jumlah produksinya juga kecil,
yaitu tidak mencapai lebih dari 500 buah.
Meskipun
tidak banyak berperan di dalam pertempuran seperti pendahulunya, namun tidak
dapat dipungkiri bahwa King Tiger adalah salah satu tank terbaik Jerman selama
Perang Dunia ke 2. Ia mampu mengkombinasikan antara kemampuan manuver, daya
tahan dan daya serang yang luar biasa.
Sumber : - Wikipedia.org
- aninditasaktiaji.blogspot.com
- syafrilhernendi.com
0 komentar:
Posting Komentar