Helikopter Sea King |
Rabu, 05 September 2012
INS Viraat, Kapal Induk India Tertua
Tag
ANGKATAN LAUT
INS Viraat (R22) (Sanskrit: Virāṭ.
"Giant") adalah sebuah kapal induk kelas Centaur yang saat ini
beroperasi untuk AL India. INS Viraat adalah flagship dari AL India yang
merupakan kapal induk tertua yang masih beroperasi dan salah satu dari dua
kapal induk yang berada di wilayah Samudera Hindia.
Viraat selesai dibangun dan mulai ditugaskan pada
1959 sebagai HMS Hermes milik Royal Navy Inggris, dan ditransfer ke India pada
1987. Pada 2009 terdapat laporan bahwa setelah selesainya refit di tahun
tersebut, India kemungkinan akan tetap mengoperasikan kapal induk ini hingga
2020. Pada saat itu, kapal induk ini akan menyelesaikan masa tugas selama 60
tahun, lebih dari dua kali perkiraan awal masa dinas/pelayaran selama 25 tahun.
Pada saat itu juga, dua kapal induk produksi dalam negeri India sudah bisa beroperasi
secara penuh, seperti yang diungkapkan oleh sumber dari Al India yang tidak
disebutkan namanya.
Air Group Viraat saat ini terdiri dari 12 hingga 18
pesawat fighter Sea Harrier V/STOL dan tujuh atau delapan helikopter anti-kapal
selam Sea King atau Kamov “Hormone”. Dalam keadaan darurat, Viraat dapat
mengoperasikan hingga 30 Harrier. Saat ini, pesawat Sea Harrier dipersenjatai
dengan Sea Eagle Anti-Ship Missiles (ASMs) dan misil Matra 550 Magic.
Helikopternya, seperti Sea King, digunakan sebagai Anti-Submarine Warfare
(ASW), Search-And-Rescue (SAR) dan transport. Kapal induk ini dilengkapi dengan
sistem pertahanan titik misil “Barak” yang dibuat oleh Israel.
Dalam sebuah skenario masa perang, INS Viraat dapat
meluncurkan hingga 18 pesawat tempur. INS Viraat secara ideal cocok untuk dua
misi: mendukung operasi amfibi dan melancarkan operasi ASW (Anti Kapal Selam).
Sejarah
Operasional
Dinas
Royal Navy Inggris
INS Viraat pada awalnya ditugaskan untuk Royal Navy
Inggris sebagai HMS Hermes pada 18 November 1959. Selama karirnya sebagai
Hermes, dia berperan sebagai flagship gugus tugas Royal Navy selama Falkland
Islands Campaign pada 1982. Kapal induk ini kemudian terus bertugas hingga 3
tahun kemudian hingga dipensiunkan dari tugas aktif pada 1985.
Perpindahan
ke AL India
Setelah mengevaluasi kapal-kapal dari beberapa
negara, terutama kapal induk Italia, Garibaldi, AL India membeli HMS Hermes
pada April 1986 dan melakukan perbaikan ekstensif di Devonport Dockyard,
Plymouth, Inggris, untuk memastikan operabilitas kapal hingga dekade mendatang.
Peralatan kontrol penembakan baru, radar navigasi, proteksi NBC yang lebih baik
dan landing deck aids dipasang pada proses perbaikan ini. Boilernya dikonversi
untuk berperasi dengan distillate fuel. Setelah proses perbaikan selesai, kapal
ini ditugaskan ke AL India dengan nama Viraat pada Mei 1987.
First Mid-service Refit
Pada September 1993, ruang mesin Viraat kebanjiran,
membuat kapal induk tersebut sementara tidak dapat beroperasi selama beberapa
bulan. Pada 1995 kapal induk ini kembali beroperasi dengan radar pencari baru.
Second Mid-service Refit
Antara Juli 1999 dan April 2001, INS Viraat selesai
menjalani life-extension refit yang menambah kemungkinan serviceablilitas-nya
hingga 2010. Refit ini meng-upgrade sistem propulsi, paket sensor tambahan
untuk mengeluarkan suara peringatan darurat, dan memperkenalkan sistem
komunikasi modern. Sebagai tambahan, radar survey jarak jauh, sistem
persenjataan dan hangar baru dengan tirai api telah dipasang. Sistem lift
dirubah untuk mengurangi waktu reaksi pada saat adanya serangan dan sistem
alarm banjir baru juga dipasang. Pada awal Juni 2001 Viraat kembali beroperasi
setelah refit hampir 2 tahun lamanya.
Kemudian kapal induk ini juga mengambil bagian dalam
International Fleet Review di Mumbai pada Februari 2001. Wing commander Ashoka
Padmanabhan menerbangkan Tigermoth-B970 dari kapal induk ini yang sedang
bersauh 1,5 mil laut dari Gateway of India.
Third Mid-service Refit
Kapal induk ini harus ditarik ke dok kering untuk
dilakukan perbaikan pada pertengahan 2003 dan kembali beroperasi pada November
2004, selama perbaikan ini kapal dipasangi dengan Barak SAM.
Fourth Mid-service Refit
Viraat menjalani perbaikan keempat selama karirnya
di AL India dari Januari hingga Agustus 2009 di Cochin Shipyard, Kochi, India.
Perbaikan ini diharapkan memastikan berlanjutnya masa tugas kapal induk ini
untuk AL India hingga 2015. Viraat menjalani pelatihan di Laut Arap selama 1,5
bulan sebelum diterjunkan ke Teluk Aden.
Short Refit
Pada 12 Juli 2011 INS Viraat tiba di Cochin Shipyard
untuk perbaikan singkat yang dijadwalkan selesai dalam 2 bulan. Sebagai bagian
perbaikan, kapal dibersikan, diperbaiki dan dicat ulang untuk mengurangi
masalah korosi. Menurut Rear Adm. Anil Kumar Chawla, Assistant Chief of Naval
Staff for Foreign Cooperation and Intelligence, kapal induk mungkin akan
beroperasi hingga 2020, didukung dengan pesawat Sea Harrier-nya untuk operasi
ship-borne.
Decommissioning Plans
Pada 2004, India membeli kapal induk Admiral
Gorshkov dari Rusia dengan harga US$ 2.35 miliar termasuk komponen pesawat.
Kapal induk ini diharapkan mulai beroperasi pada 2013–2014 sebagai INS
Vikramaditya. Viraat diharapkan akan digantikan pada 2015-16 oleh kapal induk
baru buatan dalam negeri, kelas Vikrant. Setelah pembaruan mesin dan hull,
serta upgrade elektronik, kapal induk ini akan dapat beroperasi hingga 2020.
Jika INS Vikramaditya bergabung dengan Western Naval Fleet pada 2012, AL India
akan segera memiliki dua Carrier Battle Groups. Pada 2015, dengan kedatangan
kapal induk baru kelas Vikrant, maka berarti AL India akan memiliki 3 Carrier
Battle Groups.
Struktur
Viraat dilengkap dengan ski jump 12° untuk
mengoperasikan Sea Harrier, sebuah dek penerbangan yang diperkuat, dan lapis
baja setebal 1,2 inci di ruang mesin dan magasin. Kapasitas magasin terdiri
dari 80 torpedo ringan. Kapal induk ini mempertahankan kemampuan angkut komando
hingga 750 pasukan dan membawa empat LCVP landing craft di bagian belakang.
Dalam sebuah skenario masa perang, INS Viraat dapat meluncurkan hingga 18
pesawat tempur. INS Viraat secara ideal cocok untuk dua misi: mendukung operasi
amfibi dan melancarkan operasi ASW (Anti Kapal Selam). Walaupun dengan
mempertimbangkan usia dan jarak, INS Viraat dapat melakukan operasi naval and
air power secara efektif dimana saja di wilayah Asia Selatan.
Karakteristik Umum
Struktur:
Kelas dan Tipe: Kapal Induk Kelas Centaur
Bobot: 23,900 ton (standar); 28,700 ton (beban
penuh)
Panjang: 226.5 m (743 kaki)
Beam: 48.78 m (160.0 kaki)
Draught: 8.8 m (29 kaki)
Performa:
Propulsi: 2 x Parsons geared steam turbines; 4 boiler
dengan 400 psi, 76,000 shp
Kecepatan: 28 knots (52 km/h)
Jarak: 6,500 mi (10,500 km) pada kecepatan 14 knots
(26 km/h)
Komplemen:
Maksimum 2,100;
1,207 awak kapal
143 air crew
Sensor
dan Sistem Pemrosesan:
1 x radar udara BEL/Signaal RAWL 02
1 x radar udara/permukaan RAWS 08
2 x radar navigasi BEL Rashmi
1 x radar kendali penembakan EL/M-2221 STGR
1 x radar Plessey Type 904
1 x sistem FT 13-S/M Tacan
Sonar:
1 x sonar terpasang di hull Graseby Type 184M
Electronic
warfare and decoys:
1 x BEL Ajanta ESM
2 x peluncur chaff Knebworth Corvus
Persenjataan:
2 x 40mm Bofors AA guns
16 x Barak SAM VL cells
Air
Group:
(Kapasitas total 30 Pesawat):
Fleet Defence - Sea Harrier FRS51
Airborne Early Warning - Kamov Ka-31 Helix-B
ASW/ASV - Sea King Mk. 42B dan Kamov Ka-28 Helix-A
Commando Assault and Vertical Replenishment - Sea
King Mk. 42C
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar