Ads 468x60px

Kapal Perusak

Kapal Perusak (Destroyer)

Kapal perusak atau destroyer merupakan kapal perang yang mampu bergerak cepat serta lincah bermanuver. Fungsi kapal perusak adalah memproteksi armada kapal perang yang berukuran lebih besar seperti kapal induk (carrier) atau capital warship (kapal tempur (battleship) atau kapal penjelajah (cruiser)) dari ancaman serangan peralatan perang yang lebih kecil seperti kapal...

Read More
Historical Battle of Iwo

Historical Battle of Iwo Jima

Pertempuran Iwo Jima terjadi antara 19 Februari - 26 Maret 1945, (dengan kode sandi Operasi Detasemen) adalah pertempuran di mana Amerika Serikat bertujuan merebut Iwo Jima dari Jepang. Invasi AS memiliki misi merebut dua lapangan udara di Iwo Jima. Dalam pertempuran tersebut, Amerika Serikat berhasil merebut Iwo Jima, termasuk pangkalan udara yang ada di pulau milik Jepang tersebut. Perang ini disebut sebagai perang tersengit...

Read More
Olimpedit quo minus

Mitsubishi A6M/Zero

Mitsubishi A6M yang terkenal, secara popular disebut dengan julukan “Zero”, adalah pesawat tempur kapal induk pertama di dunia yang mampu mengalahkan pesawat tempur “land-based” sejaman yang dia hadapi. Karena kecerobohan inteligen Sekutu, pesawat ini mampu meraih superioritas udara intermediet diatas Hindia Timur dan Asia Tenggara....

Read More
Itaque earum rerum

TBF Avenger

Grumman TBF Avenger adalah pesawat pembom torpedo yang awalnya dikembangkan untuk Angkatan Laut Amerika Serikat dan Korps Marinir , dan pada akhirnya digunakan oleh beberapa angkatan laut dunia. Mengawali karir AS pada tahun 1942, dan memulai debutnya pada Pertempuran Midway . Akibat minimnya pengalaman penerbang pembom torpedo Amerika,...

Read More
Epudiandae sint molestiae

KRI Irian

Kapal jenis ini adalah Kapal Penjelajah konvensional terakhir yang dibuat untuk AL Soviet, 13 kapal diselesaikan sebelum Nikita Khrushchev menghentikan program ini karena kapal jenis ini dianggap kuno dengan munculnya rudal (peluru kendali). Kapal ini adalah versi pengembangan dari Penjelajah Kelas Chapayev. KRI Irian sebenarnya adalah kapal Penjelajah Ordzhonikidze dari armada Baltik AL Soviet...

Read More
Sahut aut reiciendis

Tank Tiger, Masterpiece From world War 2

Tank Tiger adalah salah satu jenis Tank Berat Jerman yang beroperasi pada waktu Perang Dunia ke 2. Nama resmi Tiger adalah PzKpfw VI Ausf. E yang disandangnya sejak Maret 1943. Tank Tiger muncul pertama kali pada tahun 1942 sebagai usaha Jerman untuk mengalahkan Tank Uni Soviet, T 34 yang terkenal dengan mobilitas dan daya serang yang tinggi. Tank Tiger dirancang oleh Henschel dan Sohn dengan berat sekitar 60 ton tiap buahnya. Selama Perang...

Read More

Sabtu, 16 Juni 2012

Bismarck, Akhir Dari Kekuasaan Nazi


Otto Von Bismarck

Kapal perang Bismarck adalah kapal perang terbesar Jerman yang pernah dibuat pada masa Perang Dunia II. Nama kapal ini berasal dari nama Kanselir Jerman pada abad ke-19, Otto von Bismarck. Bismarck menjadi terkenal setelah berhasil menenggelamkan kapal perang utama Angkatan Laut Britania Raya (Inggris), HMS Hood dalam Pertempuran Selat Denmark pada tahun 1941.Bismarck dan saudara kembarnya Tirpitz merupakan kapal utama (capital ship) AL Jerman (Kriegsmarine) di Perang Dunia II. Selain Bismarck, beberapa kapal perang lain yang dibuat dan ikut terjun dalam Perang Dunia II adalah Yamato dan Musashi yang merupakan capital ship Jepang. Ada pula USS Missouri dan USS Mississippi yang merupakan capital ship Amerika Serikat, namun keduanya terlambat memasuki kancah perangAwal pembuatan

Perjanjian Versailles

Jerman yang kalah dalam Perang Dunia I harus menerima Perjanjian Versailles yang antara lain membatasi pembangunan angkatan bersenjatanya. Angkatan lautnya hanya menggunakan model Kapal Pre Dreadnought, yang terdiri dari hanya 6 dari 8 kapal jelajah tua yang ringan, 12 dari 32 kapal perusak (destroyer) dan kapal torpedo (torpedo boat), tanpa kapal induk, kapal jelajah tempur (battle cruiser) dan kapal jelajah berat (heavy cruiser). Bila kapal-kapal yang disebutkan di atas berumur lebih dari 20 tahun, Jerman boleh mengganti namun tidak boleh melebihi 10.000 ton dengan persenjataan paling besar 11 inci (±279 mm). Kapal penjelajah tak lebih dari 6000 ton dengan persenjataan paling besar 6 inci (±152 mm). Untuk kapal perusak tak melebihi 800 ton dan kapal torpedo (torpedo boat) tak lebih dari 200 ton.


Adolf Hitler yang berhasil memenangkan kursi pemilu untuk menduduki jabatan Reichskanzler (Kanselir), kemudian menjadi Reichspresident menggantikan Paul Von Hindenburg dan akhirnya menjabat sebagai panglima tertinggi Angkatan Bersenjata Jerman sehingga semua kekuasaan menjadi satu di tangan Hitler. Dengan kekuasaan itu, Hitler secara sepihak tidak mengakui Perjanjian Versailles, Prancis.


Pada Juni 1939 Hitler berhasil mencapai perjanjian dengan Inggris di mana Jerman diizinkan memiliki angkatan laut yang sama besarnya dengan angkatan laut Inggris. Kesempatan ini digunakan oleh Hitler secara diam-diam untuk membangun angkatan laut yang sangat besar kekuatannya di mana Laksamana Erich Raeder ditunjuk merencanakan pembangunan Angkatan Laut Jerman yang memakan waktu 6 tahun yang dinamakan Z-Plan (rencana Z) sesuai dengan keinginan Jerman sendiri.



Ilustrasi Kapal Bismarck

Proyek ini dimulai pada Januari 1939 dengan perhitungan perang melawan Inggris baru akan dapat berkobar pada 1945. Rencana Z itu antara lain membangun kapal perang berukuran 56.000 ton yakni Bismarck dan Tirpitz yang beratnya 42.000 ton, tiga kapal perang berukuran 31.000 ton (Deutschland, Admiral Scheer dan Graf Spee) yang lazim disebut kapal perang kantong (pocket battleship,Panzerschiff), dua kapal pengangkut pesawat (salah satunya adalah Graf Zeppelin), lima kapal jelajah berat (Hipper, Blucher, Prinz Eugen, Seydlitz dan Lutzow). Di samping itu ada pula 44 kapal jelajah ringan, 68 perusak, 90 kapal torpedo dan 249 kapal selam (U-Boot), coastal, sea going, dan ocean going (untuk perairan, laut lepas dan samudera). Rencana itu juga bermaksud untuk menyamai kekuatan angkatan laut Inggris dalam waktu yang tidak terlalu lama. Hitler berjanji kepada Raeder bahwa Jerman dalam waktu singkat tidak akan berperang dengan Inggris.



Keserakahan yang menggagalkan rencana

Dalam pengembangan angkatan bersenjatanya, Hitler yang berorientasi pada daratan merasa cukup kuat melihat perkembangan Angkatan Darat (Wehrmahct) dan Angkatan Udaranya (Luftwaffe), sedangkan perkembangan Angkatan Lautnya, baru sampai tahap awal saja; yang baru selesai adalah Tirpitz dan Bismarck dan kapal selamnya yang memang sudah dikenal sebagai "hantu" perairan Eropa Barat pada masa-masa sebelumnya.
Kapal Bismarck



Bismarck, battle cruiser terbesar Angkatan Laut Jerman ini dibangun di galangan kapal Hamburg pada 1939.


Karateristik Bismarck :

Berat                    : 41.700 ton

Panjang                : 792 kaki

Lebar                    : 118 kaki

Draught                : 26 kaki

Kecepatan            : 30 knot

Radius                  : 8.100 mil pada kecepatan 19 knot

Tebal main belt    : 12,5 inci

Rebal menara       : 14 inci

Tebal dek             : 8 inci


Persenjataan :

8 meriam 15,5 inci

12 meriam 5,9 inci

16 meriam anti-aircraft 237 mm

12 meriam anti-aircraft 20 mm

8 tabung torpedo 21 inci

6 pesawat terbang


Invasi Nazi ke Polandia pada 1939 membuat Inggris mengultimatum Hitler agar mundur ke Jerman dengan ancaman Inggris akan menyatakan perang terhadap Jerman. Namun ultimatum itu (3 September 1939) dianggap sepi oleh Jerman. Angkatan Laut Jerman yang belum siap ini harus menemukan taktik untuk menghadapi armada Inggris yang lebih lengkap, siap, berperalatan baru dan bertradisi angkatan laut yang lebih tua.


Laksamana Raeder menyusun suatu operasi yang diberi sandi Rhein Übung (Latihan Rhein, nama sungai di Jerman). Dalam Perang Dunia I Jerman berhasil menerapkan operasi tersebut dengan menghancurkan kapal-kapal konvoi angkatan laut Inggris di mana saja. Tercatat Scharnhorst dan Gneisenau dalam permulaan Perang Dunia II itu berhasil menenggelamkan kapal-kapal komersial Inggris dengan total seberat 115.622 ton.


Semula, empat kapal perang akan dikerahkan, yaitu Bismarck dan Prinz Eugen di utara Atlantik dan Scharnhorst dan Gneisenau beroperasi di selatan Atlantik. Tetapi karena Scharnhorst dan Gneisenau harus masuk dok, maka operasi itu hanya dilakukan oleh Bismarck dan Prinz Eugen di bawah komando Admiral Günther Lütjenz. Sebelumnya, laksamana itu telah berhasil memimpin Scharnhorst dan Gneisenau. Berangkat dari Gdynia di Laut Baltik melalui Laut Timur, selatan Kattegat dan Skagerrak dan dipantau oleh kapal jelajah Gotland milik Angkatan Laut Swedia yang saat itu netral.
Admiral Lütjens berangkat dari Baltik tanggal 18 Mei 1941. Ia beruntung karena saat itu cuaca buruk sehingga membantunya berlayar dengan cepat dan aman ke Atlantik utara. Tetapi pihak Inggris sudah mengawasi dan mengikuti jejaknya

HMS Price of Wales


Dipantau terus

Berita ini kemudian oleh intel Inggris di Swedia disampaikan ke Laksamana Sir Johan Tovey dan pada tanggal 22 Mei segera saja pangkalan AL Inggris di Scapa Flow langsung mengirim armadanya terdiri dari kapal jelajah tempur HMS Hood dan HMS Prince of Wales (yang kemudian tenggelam di perairan Malaysia-Singapura pada awal Perang Pasifik (Perang Asia Timur Raya) dengan Jepang, serta 6 kapal perusak yang dipimpin oleh Laksamana Hollaand untuk menjaga Selat Denmark di barat-daya Islandia.


Sebelum Laksamana Tovey memberikan perintah kepada Laksamana Holland di Selat Denmark, penjelajah berat Norfolk sudah lebih dulu mendapat tugas di sana sendirian di bawah pimpinan Laksamana Walker. Baru pada tanggal 22 Mei sebuah penjelajah berat lainnya yang bernama Suffolk mendapat perintah untuk bergabung dengan Norfolk.


Ketidakpastian arah dan tujuan Bismarck dan Prinz Eugen membuat AL Inggris tetap menjaga daerah-daerah penting lainnya. Di perairan Islandia, ada dua buah penjelajah ringan Birmingham dan Manchester. Begitu pula di Scapa Flow, tetap disiagakan sejumlah kapal perang.
Kapal King George V

Malam harinya, Laksamana Tovey juga turut berlayar dengan kapal tempur King George V, kapal induk Victorious, sejumlah penjelajah, dan sejumlah perusak lainnya. Pada akhirnya armada Tovey tidak pernah bertempur secara langsung dengan Bismarck.


Cuaca yang amat buruk pada waktu itu memberikan perlindungan sekaligus petaka bagi Bismarck dan Prinz Eugen. Pesawat intai badan intelijen Jerman tidak pernah sampai ke Scapa Flow sehingga pemimpin Bismarck dan Prinz Eugen, Laksamana Lutjens tidak tahu-menahu apakah ada kapal yang menguntitnya. Sebaliknya pesawat intai Inggris juga gagal menemukan posisi Bismarck. Jadi kedua pihak sama-sama mencari musuh mereka dalam keadaan buta sama sekali, tetapi tetap saja Inggris diuntungkan karena mereka memiliki jumlah kapal perang yang jauh lebih banyak di sekitar laut Atlantik.



Pertempuran di Selat Denmark

Cuaca tetap buruk pada tanggal 23 Mei, saat Bismarck memasuki Selat Denmark. Lutjens tidak tahu kalau di selat ini Suffolk dan Norfolk sedang berpatroli. Begitu pula Laksamana Walker tidak tahu kalau Bismarck sudah sampai ke Selat Denmark. Di sini kesalahan badan intelijen Jerman menjadi fatal. Mereka menganggap Inggris tidak memiliki radar yang cukup baik untuk mencari musuh di cuaca buruk, sehingga Lutjens dengan tenang menyuruh Bismarck dan Prinz Eugen melewati daerah yang berkabut tebal. Perlindungan alam ini nyaris tak berguna karena Suffolk ternyata sudah memiliki radar yang mumpuni mencari musuh, tapi Norfolk tidak mempunyai radar sehingga nyaris mustahil dia bisa menemukan Bismarck.



Pada pukul 02.47, Norfolk dan Suffolk memperoleh kontak kembali, dapat melihat Bismarck dalam radar dengan jarak dari Hood sejauh 10 mil. Kapal Suffolk dan Norfolk membayangi kedua kapal Jerman tersebut sembari menunggu kedatangan Laksamana Holland. Melalui radio, Laksamana Holland memberi tahu Laksamana Walker tentang rencananya. Rencananya kira-kira seperti ini: saat Hood dan Prince of  Wales menembaki Bismarck, maka Suffolk dan Norfolk harus memusatkan serangannya ke Prinz Eugen. Tapi perintah ini tidak pernah sampai ke Admiral Walker. Pada pukul 05.15 asap kapal Jerman itu kelihatan. Dua puluh menit kemudian, kedua kapal Jerman terlihat dari jarak 17 mil dari Hood. Pada pukul 05.46 Laksamana Holland mengarahkan kapal-kapalnya menuju kapal-kapal Jerman itu. Dengan cepat, jarak diperkecil untuk mengambil ancang-ancang penembakan.
Battleship Bismarck Firing a Salvo

Kesalahan yang dibuat Holland adalah cara kapal-kapalnya berlayar yang seperti satu unit, yaitu dengan kecepatan dan jarak antara Hood dan Prince Of Wales hanya 800 yard. Keadaan itu memudahkan kapal Jerman untuk menembaknya. Kesalahan lain adalah anggapan Holland bahwa kapal Jerman yang berada paling depan adalah Prinz Eugen, atau salah melihat dengan menyangka Prinz Eugen adalah Bismarck. Karena itu, Hood menembaki Bismarck yang sebenarnya adalah Prinz Eugen. Sedangkan Prince Of Wales melaksanakan perintah pertama dari Laksamana Holland, yaitu menembaki Bismarck yang posisinya pada urutan kedua dalam iring-iringan kapal Jerman itu. Padahal kedua kapal Jerman tersebut kompak menembaki Hood yang mudah dikenali. Akibatnya Hood dihujani proyektil peluru 20,3 cm dan 38 cm. Lalu terjadilah peristiwa yang luar biasa; sebuah peluru Bismarck tepat mengenai gudang penyimpanan amunisi milik Hood yang lalu meledak dengan dashyat dan melontarkan api sampai 300 meter. Hood lalu patah menjadi dua dan tenggelam ke dasar laut.
Lukisan Tenggelanya HMS Hood

Di bawah ini, urutan peristiwa sejak penembakan pertama dilepaskan Hood :

05.49 – Hood memerintahkan melepaskan tembakan terkonsentrasi terhadap kapal Bismarck.

05.52 – Jarak tembak 25.000 yard. Hood dan Bismarck melepaskan tembakan awal, disusul tembakan dari Prince Of Wales. Hood memberikan perintah “shift target right” terhadap Bismarck. Tembakan salvo Bismarck mendekati Hood, sudah dekat sekali!

05.55 – Salvo ketiga Bismarck terhadap Hood mengakibatkan kebakaran di gudang peluru. Hood memberi perintah memutar supaya dapat memberikan tembakan dengan tepat. Salvo keempat mengenai Hood.

06.00 – Jarak 14.000 yard. Hood dan Prince Of Wales berputar. Salvo kelima Bismarck menembus lapisan lapis baja Hood, mengenai gudang dan meledakkan kapal. Tidak lama kemudian Hood tenggelam. Prince Of Wales menjauhi Hood supaya tidak tersedot. Sejumlah 1.419 orang tenggelam, kecuali tiga orang. Berat kapal yang mencapai 42.000 ton mempercepat tenggelamnya Hood.

06.02 – Bismarck dan Prinz Eugen melepaskan tembakan terkonsentrasi terhadap Prince Of Wales, mengenai ruangan kompas dan semua yang berada di sana tewas kecuali kapten Leach dan seorang dari bagian perhubungan.

06.06 – Prince Of Wales tertembak untuk keempat kalinya oleh Bismarck.

06.12 – Prince Of Wales kembali tertembak untuk ketiga kalinya oleh Prinz Eugen.

06.13 – Prince Of Wales mengundurkan diri, segera bergabung dengan Suffolk dan Norfolk.



Prinz Eugen sendiri tidak mendapat kerusakan sama sekali. Tapi Bismarck mendapat dua tembakan tepat dari Prince of Wales Yang pertama mengenai ruang mesin sehingga menyebabkan kapal itu hanya mampu berlayar dengan kecepatan 28 knot. Tembakan kedua mengenai tangki oli sehingga menyebabkan kebocoran oli. Walaupun demikian, Bismarck terus berlayar dan masih mampu bertempur, tetapi tidak mungkin lagi berlayar jarak jauh ke Atlantik karena seribu ton bahan bakarnya telah bocor.


Dikejar dan dihancurkan

Pada pukul 08.00, Admiral Lütjens memberitahukan bahwa ia akan ke Prancis, ke St. Nazaire, untuk masuk dok. Tetapi pada sore harinya dilakukan perubahan, yaitu Prinz Eugen tetap tinggal di Atlantik melaksanakan commerce raiding sesuai dengan Rhein übung, dan Bismarck akan bertindak sebagai umpan terhadap kapal-kapal Inggris yang mengejarnya. Ia telah meminta beberapa kapal selam untuk menghadang kapal-kapal Inggris itu. Berita tenggelamnya HMS Hood membuat pihak Inggris sedih sekaligus marah. Pembalasan pun dilakukan secara radikal dan agresif. Laksamana Tovey langsung mengerahkan tidak kurang dari 16 kapal perang hanya untuk mengejar Bismarck. Tetapi Lütjens tidak tahu bahwa laksamana Tovey demikian kuatnya karena telah dibantu oleh kapal induk. Lütjens adalah seorang master dalam menghadapi kapal perang, tetapi belum mahir menghadapi serangan pesawat tempur yang berasal dari kapal induk.


 Norfolk dan Suffolk terus mengikuti Bismarck dengan radarnya. Pada saat Prince Of Wales mengundurkan diri, laksamana Tovey dan armada Holme berada pada jarak 330 mil dari kapal Jerman. Laksamana Sommerville, panglima Force H yang terdiri atas kapal induk Ark Royal, pada tanggal 23 Mei memerintahkan penjelajah tempur Sheffield untuk meninggalkan Gibraltar menuju Atlantik. Saat itu, pengejaran dan penghancuran Bismarck lebih penting dari pertempuran Kreta yang sedang berlangsung. Juga, dua kapal perang Ramilles dan Revenge diperintahkan untuk meninggalkan Halifax demi sama-sama mengejar Bismarck.


Pada tanggal 24 Mei pukul 12.00, sembilan pesawat Swordfish dengan senjata torpedo lepas landas dari kapal induk Victorious di bawah komando Lieutenant Commander Eugene Esmonde. Inilah untuk pertama kalinya pesawat lepas landas dari kapal induk untuk menyerang sebuah kapal perang. Karena cuaca yang kurang baik, penerbangan pesawat-pesawat itu harus dibantu oleh laporan radar dari kapal penjelajah yang mengikuti Bismarck.


Kesembilan pesawat Swordfish mulai menyerang, tetapi hanya satu yang berhasil menembakkan torpedonya menghantam bagian tengah Bismarck. Karena tebalnya baja kapal itu, Bismarck tidak mengalami kerusakan. Dua pesawat Swordfish yang akan pulang ke kapal induk mengalami kerusakan, jatuh ke laut dan tenggelam.


Tanggal 25 Mei Bismarck menghilang dari radar Suffolk, padahal pada saat itu para perwira mereka sudah terlalu letih. Mereka sudah berhari-hari tak tidur dan senantiasa terus berada di menara komando memantau Bismarck.


Untung bagi Tovey, Lütjens membuat kesalahan besar. Dengan tidak mengetahui bahwa kapal-kapal Inggris telah kehilangan jejak. Justru Lütjens secara tidak langsung memberitahukan posisinya Kepada Berlin, Lütjens mengirimkan laporan panjang lebar mengenai pertempuran dengan dua kapal Inggris, dan menenggelamkan satu di antaranya yang dikiranya adalah kapal King George V. Dengan pengiriman laporan itu, kapal Inggris mengetahui posisi Bismarck.


Pada tanggal 26 Mei 1941, sebuah pesawat Catalina yang sedang melakukan patroli melihat keberadaan kapal Jerman itu yang berlayar menuju tenggara pada jarak 690 mil (sekitar 1.110 km) dari Brest.


Lalu dilancarkanlah serangan dari pesawat-pesawat Swordfish dari kapal induk Ark Royal. Serangan pertama gagal, sebab yang diserang justru kapal sendiri, Sheffield. Beruntung serangan tersebut meleset. Serangan kedua berhasil mengenai sasarannya dan Bismarck terkena tembakan torpedo pada peralatan kemudinya dan karena terendam air sehingga tidak dapat diperbaiki. Kerusakan itu menyebabkan Bismarck hanya mampu berlayar dengan kecepatan 10 knot


Lütjens kini telah tahu nasib yang akan menimpa di depannya. Ia mengirim berita ke Berlin : “Tidak mampu lagi menjalankan Bismarck. Kita akan bertempur sampai peluru terakhir. Heil Führer!”


Bismarck yang kemudinya rusak kemudian dikejar oleh perusak Cossack dan 4 perusak lainnya di bawah pimpinan Kapten Vian , yang bertindak sebagai perisai anti kapal selam bagi armada sir John Tovey. Terjadi kontak antara armada ini tapi karena badai, kontak tersebut putus.


Kontak baru terjadi pada pukul 08.43 pada tanggal 37 Mei 1941. King George V dan Rodney bertemu dengan Bismarck. Pertempuran pun pecah, mulai pukul 08.74. ternyata itu merupakan pertempuran terakhir bagi Bismarck. Dari segi perbandingan senjata, kedua kapal Inggris lebih unggul. Rodney mempunyai sembilan meriam 16 inci dan King George V dengan sepuluh meriam 14 inci, sementara Bismarck hanya memiliki delapan meriam 15 inci. Ditambah Bismarck mendapat salvo tembakan dari HMS King George V, HMS Rodney, HMS Norfolk, dan HMS Dorsetshire.
Bangkai Kapal Bismarck

Pada pukul 10.00, Bismarck sudah lumpuh total. Tiang benderanya hancur, cerobong asapnya rusak, semua meriamnya mengarah ke semua jurusan, asap keluar dari bagian tengah kapal dan lubang-lubang terlihat di pinggir badannya. Tetapi Bismarck masih dapat bergerak. Kapal HMS Dorsethire Inggris menyelesaikan riwayatnya dengan tembakan torpedo.


Pada pukul 10.30, Bismarck tenggelam ke dasar laut dengan membawa 2.300 orang, termasuk laksamana Günther Lütjens, dan hanya 110 orang yang dapat diselamatkan.


Dengan tenggelamnya Bismarck, berakhirlah operasi Rhein. Namun, para awak Bismarck yang selamat mengklaim bahwa mereka yang menenggelamkan Bismarck. Mereka lakukan ini agar Bismarck tidak jatuh di tangan musuh dan menggunakannya untuk melawan Nazi. 

BUKTI-BUKTI 
1. Pada tahun 1989, Dr Robert Ballard menemukan bangkai kapal Bismarck yang terletak 4910m dibawah permukaan laut. Pada saat itu Video teknologi belum dikembangkan sehingga gambar-gambar Bismarck kurang jelas. Pada tahun 2002, kapal peneliti bawah laut milik Rusia "Keldysh" mengirim 2 kapal selam bawah laut yang bernama "Mir" untuk survei bangkai kapal Bismarck. Mereka menemukan 4 lubang bekas tembakan tepat di lambung kapal Bismarck yang disebabkan oleh peluru 16 inchi, tapi semuanya berada jauh diatas permukaan air laut. Ini tidak mungkin penyebab tenggelamnya Bismarck. 

 2. Mir juga menemukan 4 bekas tembakan Torpedo di lambung kapal yang berada dibawah permukaan air. 2 dari 4 Torpedo menembus lambung Bismarck. Setelah 2 lubang Torpedo itu di selidiki, Ternyata ada lapisan baja kedua yang tidak rusak sama sekali. Sehingga air tidak masuk ke dalam kapal. Dilihat dari bangkai kapal bismarck, tidak ada bukti bahwa serangan senjata Inggris menembus lambung kapal. 

3. 800 awak selamat dari tenggelamnya Bismarck, tapi hanya 112 yang diselamatkan. Sisanya ditinggalkan untuk mati di air. Awak Bismarck yang selamat di wawancarai. Mereka mengklaim bahwa mereka memasang bahan peledak di lambung Bismarck bagian belakang yang memiliki ketebalan baja yang tipis dan "menghasilkan lubang kecil tak kasat mata" di lambung Bismarck. Air perlahan-lahan masuk ke tangki bahan bakar Bismarck dan membuat Bismarck miring ke sebelah kiri. Perlahan-lahan Bismarck terbalik dan 4 menit setelah terbalik, akhirnya Bismarck tenggelam. übung. 



Sumber   : - Kaskus
                - faisalicang.blogspot.com
                - alifrafikkhan.blogspot.com
                - Wikipedia
                - riohytech.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar