|
V-22 Osprey Saat Terbang |
V-22 Osprey merupakan pesawat terbang untuk berbagai fungsi
(terutama untuk misi milter). Pesawat ini mengkombinasikan teknologi tiltrotor
yang membuatnya mampu melakukan manuver vertikal helikopter dan bisa mencapai
kecepatan dan jangkauan terbang pesawat bersayap tetap. Jika mesin dan rotor
pada posisi vertikal, V-22 Osprey bisa lepas landas dari landasan konvesional
atau terapung seperti helicopter. Dan jika sudah pada ketinggian yang
memungkinkan, mesin dan rotor bisa diputar horisontal pesawat bisa difungsikan
sebagai pesawat turboprop yang mampu melaju dengan kecepatan tinggi. Kombinasi
ini memungkinkan V-22 Osprey untuk melaksanakan operasional yang tidak dapat
dilakukan oleh pesawat terbang lain.
Ini merupakan pertama kalinya dalam
sejarah diproduksinya helikopter dengan rotor vertikal dengan posisi miring
yang menggabungkan kinerja sebuah helikopter dengan kecepatan tinggi dan sayap
pesawat terbang. V22 mampu melesat dengan kecepatan 316 mph kalau kita melihat
helikopter sejenis CH-47 Chinook hanya mampu melesat dengan kecepatan 196
mph. Kecepatan dari V22 ini tidak lepas dari Dua Rolls-Royce AE1107C
Liberty turboshaft yang memasok listrik untuk mesin V-22, menghasilkan 6.150
shp (4.586 kW) untuk masing-masing. Untuk keamanan dan kestabilan penerbangan,
V-22 Menyuplai transmisi ke mesin lainnya, baik secara terpisah, maupun
bersama-sama ke sumber daya pada rotor dengan jarak jangkau 690 km. Berbicara
massalah Daya angkut dari Helikopter V22 Osprey ini mampu membawa hingga 24
pasukan, atau sampai £ 20.000 (9.072 kg) internal kargo atau £ 15.000 (6.804
kg) dari luar kargo.
Pembuatan
V-22 Osprey
|
Rancangan Pesawat V-22 |
Proses pembangunan pesawat hybrid ini memakan waktu yang lama dan sempat
menimbulkan kontroversi. Anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan V-22
Osprey awalnya hanya $ 2,5 miliar pada 1986. Tapi kemudian angka tersebut bertambah
hingga mencapai $ 30 miliar di tahun 1988. Menteri Pertahanan Dick Cheney pada
waktu itu mendesak permintaan anggarannya, tetapi ditolak oleh Kongres. Uji
terbang yang pertama terjadi pada tanggal 19 Maret 1989.
Prototipe yang pertama dilengkapi dengan kaca kokpit, yang mencakup empat
Multi-Function Displays (MFDs) dan dua Communications Display Units (CDUs),
yang memungkinkan pilot untuk menampilkan berbagai lapisan data, termasuk: peta
digital terintegrasi, citra FLIR, instrumen penerbangan primer, navigasi
(TACAN, VOR, ILS, GPS, INS) dan status sistem. Panel pengaturan penerbangan
Cockpit Management System (CMS) memungkinkan untuk memfungsikan autopilot,
fungsi-fungsi yang akan mengambil pesawat dari penerbangan maju menjadi hover
50 tanpa interaksi pilot selain pemrograman sistem.
Pesawat ini awalnya dirancang untuk memiliki tekanan pada kabin, tapi sayap
berputar (untuk penyimpanan pada kapal pengangkut) tidak memungkinkan pembuatan
kabin seperti itu. Akibatnya, pilot dan awak pesawat harus menggunakan masker
oksigen saat berada di atas 10.000 kaki (3.000 m). Osprey menggunakan sistem
On-Board Oxygen Generating System (OBOGS) yang memperkaya udara dengan
menyaring oksigen. Nitrogen sisa ini kemudian diteruskan ke sel bahan bakar
untuk mengisi gas inert menjadi bahan bakar JP-5.
V-22 Osprey dikembangkan dan dibangun oleh Bell Helicopter Textron dan
Boeing Helicopter. Bell yang memproduksi dan mengintegrasikan sayap, nacelles,
rotor, sistem drive, permukaan ekor, dan ramp belakang, serta mengintegrasikan
mesin Rolls-Royce. Sedangkan Boeing yang memproduksi dan mengintegrasikan
pesawat, kokpit, avionik, dan kontrol penerbangan. Pembuatannya dilakukan di
beberapa lokasi yaitu Philadelphia, Pennsylvania, dan Amarillo,
Texas. Perakitan dan pengiriman
terjadi di Amarillo.
Tim yang terdiri dari dua pabrikan pesawat ini dikenal sebagai Bell-Boeing.
|
V-22 Osprey Saat Akan Mendarat |
Pengguna
dan spesifikasi V-22 Osprey
V-22 diproduksi untuk Korps Marinir Amerika Serikat, US Air Force dan Operasi
Khusus Angkatan Laut AS. Korps Marinir Amerika Serikat saat ini memiliki
sekitar 360 unit MV-22B untuk melakukan serangan tempur dan misi dukungan
tempur. Komando Operasi Khusus Angkatan Udara Amerika Serikat memiliki 50 unit
CV-22 yang digunakan untuk kebutuhan penerbangan kecepatan tinggi dalam
berbagai misi operasi khusus. US
Navy memiliki 48 unit HV-22 untuk kebutuhan beberapa misi dukungan tempur.
Negara pembuat : USA
Fungsi : Pesawat
terbang untuk berbagai operasi militer
Tahun pembuatan : 2006
Awak pesawat : 3 orang
Mesin : 2
Rolls-Royce AE1107C, masing-masing berkekuatan 6.150 shp (4.586 kW)
Bentang sayap : 25,5 meter
Panjang pesawat :17,48 meter
Diameter rotor : 11,58 meter
Tinggi pesawat : 5,38 meter
Berat kosong : 15.032 kg
Beban
maksimal : 23.495 kg
Berat maksimal : 27.442 kg
Kecepatan terbang maksimal (Horisontal) : 510 km/jam
Kecepatan terbang maksimal (Vertikal) : 11,8 meter/detik
Ketinggian terbang maksimal : 7.925 meter
Beban maksimal kargo : 8.463 kg
Sumber : - adipedia.wordpress.com
- prokimal-online.blogspot.com
- rixco.multiply.com
0 komentar:
Posting Komentar