Kunjungan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro ke China,
beberapa waktu lalu tidak sia-sia. Setelah membeli sejumlah rudal China,
pemerintan negeri tirai bambu itu akhirnya menyetujui opsi yang diminta
pemerintah RI. Tidak tanggung-tanggung, Indonesiadiperkenankan membangun pabrik
rudal C-705 di tanah air.
Rudal C 705 ini berhulu ledak 110 kilogram, dengan daya
jangkau 75 km dan 170 km dengan tambahan roket pendorong. Rudal ini memiliki
Sistem pemandu: radar, TV, atau IR dengan target kapal berbobot 1500 ton. Rudal
jelajah C 750 bisa diluncurkan dari pesawat, kapal dan kendaraan darat. Selain
dipasang di kapal, Indonesia akan memasangnya di silo darat, seperti yang
dilakukan vietnam untuk rudal Yakhont yang digunakan Indonesia di beberapa KRI.
Kini, Departemen Pertahanan sedang mengumpulkan para pakar
rudal Indonesia untuk mempersiapkan pembangunan pabrik rudal C-705. “Kita akan
menggenjot produksi alutsista dalam negeri. Kalau tidak bisa, kita akan lakukan
joint production, atau transfer teknologi,” ujar Purnomo Yusgiantoro
“Peluru kendali ini kalau kita bisa produksi dalam negeri,
akan kita pasang di daerah perbatasanuntuk pengamanan,” ujar Menteri
Pertahanan.
Pembangunan Pabrik rudal C 705 dilakukan Kementrian Pertahanan RI
dan Precision Machinery Import-Export Corporation (CPMEIC) yang menjadi
pemegang proyek pengerjaan rudal.
Rudal C-705 kali pertama diperkenalkan ke publik pada ajang
Zhuhai Airshow ke-7 tahun 2008. Misil ini adalah pengembangan dari C-704, dan
bentuknya lebih menyerupai miniatur C-602. Pengembangan rudal baru ini fokus ke
tiga hal: elemen mesin, hulu ledak, dan sistem pemandu. Dengan desain modular
dari mesin baru, membuat jangkauan rudal yang sebelumnya 75-80 km, menjadi
sampai 170 kilometer.
C-705 dipersiapkan untuk mengkandaskan kapal perang dengan
daya hancur mencapai 95,7%, ideal untuk menenggelamkan kapal.
Kerjasama rudal C 705 sangat penting bagi Indonesia dan
sangat strategis. Dari rudal ini, Indonesia akan mengembangkan kemampuan rudal
Cruiser RX – 420 yang ditargetkan memiliki daya jangkau 300 Km lebih. Rudal
Lapan RX- 420 sudah diuji coba beberapa kali. Namun hingga kini masih ada
kendala dipersoalan di keakuratan daya jelajah, dalam mencapai target sasaran
secara presisi. Jika teknologi cruiser telah dimiliki para pakar rudal
Indonesia, munculnya rudal RX- 420 versi militer, akan menggentarkan negara
negara tetangga. Diharapkan negara tetangga yang mencoba mengganggu teritorial
Indonesia, akan berpikir puluhan kali jika pertahanan rudal Indonesia bisa
dikembangkan optimal.
Sumber : jakartagreater.com
0 komentar:
Posting Komentar