Sabtu, 07 Juli 2012
AS-1 Kennel, Rudal Legendaris TNI AU
Tag
WEAPON
AS-1 atau Raduga KS-1 (крылатый снаряд - rudal
bersayap ) Komet (Rusia: КС-1 "Комета", Kode nama NATO: Kennel)
adalah sebuah peluru kendali udara ke permukaan jarak dekat, biasanya digunakan
untuk menyerang kapal permukaan. Dibuat oleh Uni Sovyet dan secara khusus dibawa
oleh Tupolev Tu-16 Badger. Tercatat Indonesia pernah memilikinya dan bersama
Tu-16 dipersiapkan untuk operasi Pembebasan Irian Barat.
Pembuatan rudal ini dimulai pada 1947 bersama dengan
versi luncur daratnya yaitu SSC-2B "Samlet" (S-2 Sopka), Keduanya
dikembangkan dari MiG-15 'Fagot' dan dikembangkan sebagai rudal anti kapal
dengan kode nama "Komet". Pada dasarnya, rudal ini adalah sebuah
pesawat Mig-15 yang dihilangkan kanopi dan peralatan bagian bawahnya. Mesin
yang digunakan adalah turbojet RD-500K sama dengan Mig-15. Pengendalian
dikontrol oleh sistem navigasi inersial pada tahap jelajah dan radar semi-aktif
pada tahap akhir saat menghantam target. Sebuah hulu ledak daya tinggi ( high
explosive - HE) seberat 600 kg (armor-piercing) dipasangkan pada rudal ini.
AS-1 dipercaya mulai dioperasikan pada 1955, pada
awalnya diluncurkan dari Tupolev Tu-4 'Bull' dan kemudian dioperasikan dari
Tu-16KS 'Badger-B' pada dua cantelan dibawah sayap. selain Indonesia, mesir juga
tercatat pernah membelinya. Dikemudian hari AS-1 "Kennel" digantikan
oleh AS-5 Kelt (KSR-2/Kh-11), yang digunakan pertama kali pada 1966. KS-1
terakhir dipensiunkan pada 1969 di Uni Sovyet, sedangkan di Indonesia, segera
setelah rejim Orde Lama jatuh (1965), maka senjata-senjata buatan Uni Sovyet
segera dipensiunkan.
SEJARAH
Jauh sebelum era Exocet, Harpoon, C-802 dan Yakhont,
TNI di tahun 60-an sudah mempunyai rudal lintas cakrawala, alias over the
horizon. Rudal yang dimaksud adalah AS-1 Kennel. Rudal ini terbilang fenomenal
saat itu dan kenangannya masih cukup menarik untuk disimak hingga saat ini,
pasalnya ukuran rudal jelajah ini super bongsor dan sampai kini cuma Indonesia,
negara di kawasan Asia Tenggara yang punya riwayat mengoperasikan rudal yang
masuk kategori heavy missile tersebut. Walau teknologi dan platformnya ketinggalan
jauh dengan rudal Tomahawk milik AS, tapi saat operasi Trikora dikobarkan Ir.
Soekarno, daya deteren Kennel nyatanya mampu membuat pusing pihak Belanda,
Amerika Serikat dan NATO.
AS-1 Kennel (dalam kode aslinya dari Uni Soviet
disebut KS-1 Komet) merupakan rudal antikapal permukaan yang diproduksi Uni
Soviet pada 1953 dengan basis konstruksi pesawat MIG-15 dan MIG-17. Rudal yang
disiapkan untuk dibopong bomber strategis Tupolev Tu-16 Badger B ini dibuat
setelah desakan AL Uni Soviet kala itu untuk memiliki rudal jelajah antikapal.
Tu-16 mampu membawa sekaligus dua rudal seberat lebih dari 3 ton ini di kedua
sayapnya. AS-1 yang berkecepatan sub sonic ditenagai mesin turbojet yang mampu
membuatnya mampu menjangkau sasaran sejauh 100 km.
Dengan bobot sekitar 3 ton, AS-1 dibekali hulu ledak
seberat 600 Kg High Explosive. Tak ayal dengan daya hantam yang menakutkan
membuat kala konflik Indonesia vs Belanda, rudal ini menjadi salah satu
alutsista TNI yang sangat diperhitungkan oleh militer Belanda. Bahkan beberapa
analis menyatakan, kapal induk kebanggaan Belanda yang kala itu ikut mangkal
diperairan Irian (HNLMS Karel Doorman) dapat dihancurkan dengan dua hantaman
rudal Kennel.
AS-1 dirancang oleh A. Ya Bereznyak dari Mikoyan’s
di kota Dhubna, Uni Soviet. Cara kerja rudal ini adalah setelah operator
memprogram autopilotnya untuk diluncurkan dan menanjak dan menggunakan radar
semiaktif untuk sistem terminal flight. Rudal ini diperkirakan mulai
operasional pada sekitar tahun 1961. Sayang tidak ada informasi yang pasti
tentang jumlah Kennel yang dibeli oleh Indonesia. Tapi bila sekedar ingin
melihat sosok rudal ber-air intake ini bisa dijumpai di Museum Dirgantara
Yogyakarta.
AS-1 Kennel sendiri umurnya tak terlalu panjang, Uni
Soviet hanya mengoperasikan rudal ini dalam rentang 1955 sampai 1961. Seiring
hangat-hangatnya lomba senjata dalam Perang Dingin, pihak Uni Soviet lalu
mengembangkan rudal lain dalam platform Kennel, yakni masing-masing SSC-2a
Salish dan SSC-2b Samlet. Jika Salish diluncurkan dari kendaraan semitrailer
yang menarik truk traktor peluncur KrAz-214, maka Samlet adalah rudal pantai
yang diluncurkan dari truk ZIL-157V. Secara umum AS-1 yang selintas nyaris
sebesar MIG-15 memiliki panjang 8,2 meter (MIG : 10,11 m), rentang sayap 4,9
meter dan kecepatan 0,9 mach. Sejauh ini yang diketahui mengoperasikan selain
Uni Soviet (Rusia) adalah Indonesia dan Mesir.
Sumber : Wikipedia.org
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar