Selasa, 10 Juli 2012
KRI Slamet Riyadi (352)
Tag
ANGKATAN LAUT
KRI Slamet Riyadi (352) merupakan kapal kedua dari
kapal perang Perusak Kawal Berpeluru Kendali kelas Ahmad Yani milik TNI
Angkatan Laut. Dinamai menurut Slamet Riyadi, salah seorang pahlawan nasional. KRI
Slamet Riyadi merupakan kapal fregat bekas pakai AL Belanda (Hr.Ms. Van Speijk
(F802)) yang kemudian dibeli oleh Indonesia. Kapal ini termasuk dalam Fregat
kelas Leander dengan sedikit modifikasi dari disain RN Leander asli. Dibangun
tahun 1963 oleh Koninklijke Maatschappij de Schelde, Vlissingen, Belanda dan
mulai bertugas pada AL Belanda sejak 1967.
Pada tahun 1987, dibebastugaskan dari AL Belanda dan
mendapat peningkatan kemampuan sebelum berpindah tangan ke TNI-AL pada tahun
1987. Termasuk di antaranya adalah pemasangan sistem pertahanan rudal
antipesawat (sea-to-air missile/SAM) Mistral menggantikan Sea Cat. Di
Indonesia, kapal ini bertugas sebagai armada patroli dengan kemampuan
anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara.
Termasuk dalam kelas Ahmad Yani bersama KRI Slamet
Riyadi antara lain KRI Ahmad Yani (351), KRI Yos Sudarso (353), KRI Oswald
Siahaan (354), KRI Abdul Halim Perdanakusuma (355) dan KRI Karel Satsuit Tubun
(356). KRI Slamet Riyadi memiliki berat 2.940 ton. Dengan dimensi 113,42 meter
x 12,51 m x 4,57 m. Ditenagai oleh turbin uap dengan 2 boiler, 2 shaft yang
menghasilkan 30.000 shp sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 28,5 knot.
Diawaki oleh maksimal 180 pelaut.
KRI Slamet Riyadi dipersenjatai dengan berbagai
jenis persenjataan modern untuk mengawal wilayah kedaulatan Indonesia. Termasuk
di antaranya adalah :
8 Peluru Kendali Permukaan-ke-permukaan McDonnel
Douglas RGM-84 Harpoon dengan jangkauan maksimum 130 km (70 mil laut),
berkecepatan 0,9 mach, berpemandu active radar homing dengan hulu ledak seberat
227 kg.
4 Peluru kendali permukaan-ke-udara Mistral dalam
peluncur Simbad laras ganda sebagai pertahanan anti serangan udara. Jangkauan
efektif 4 km (2,2 mil laut), berpemandu infra merah dengan hulu ledak 3 kg.
Berkemampuan anti pesawat udara, helikopter dan rudal.
1 Meriam OTO-Melara 76/62 compact berkaliber 76 mm
(3 inchi) dengan kecepatan tembakan 85 rpm, jangkauan 16 km untuk target
permukaan dan 12 km untuk target udara.
2 Senapan mesin 12,7 mm
12 Torpedo Honeywell Mk. 46, berpeluncur tabung Mk.
32 (324 mm, 3 tabung) dengan jangkauan 11 km kecepatan 40 knot dan hulu ledak
44 kg. Berkemampuan anti kapal selam dan kapal permukaan.
KRI Slamet Riyadi diperlengkapi radar LW-03 2-D air
search, sonar PHS-32. Juga diperlengkapi dengan kontrol penembakan (fire
control) M-44 SAM control serta perangkat perang elektronik UA-8/9 intercept.
Sebagai pertahanan diri mempunyai 2 peluncur decoy RL. Memiliki dek untuk 1
helikopter yang sebelumnya adalah Westland Wasp HAS 1 (kini pensiun) dengan
fungsi sebagai heli anti kapal selam. Mungkin kini diganti dengan NBO-105 atau
NAS 332L Super Puma.
Sumber : Wikipedia.org
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar