Prototype F-15 |
Senin, 02 Juli 2012
F-15 Eagle
Tag
ANGKATAN UDARA
F-15 Eagle adalah pesawat tempur taktis segala cuaca
yang dirancang untuk menciptakan dan mempertahankan superioritas udara dalam
pertarungan di langit. Pesawat ini dikembangkan untuk Angkatan Udara Amerika
Serikat, dan pertama kali terbang pada Juli 1972. F-15E Strike Eagle adalah
variannya yang merupakan pesawat tempur serang yang mulai dipakai pada tahun
1989. Angkatan Udara Amerika Serikat berencana untuk tetap menggunakan F-15
sampai tahun 2025.
Pada Perang Korea, pesawat tempur Amerika Serikat
yang dapat mengalahkan pesawat tempur MiG-15 Soviet hanya adalah F-86 Sabre.
Kemudian pada tahun 1965, komunitas pesawat tempur dikejutkan dengan hancurnya
pesawat-pesawat modern F-105 Thunderchief oleh MiG-17 era pasca-Perang Korea,
pada Perang Vietnam. Intelijen Angkatan Udara Amerika Serikat kemudian
mengetahui bahwa Uni Soviet sedang dalam tahap mengembangkan pesawat tempur
yang lebih besar, yang dinamakan MiG-25. Pada Perang Vietnam, pesawat yang
memiliki persenjataan, jarak jangkau, dan kelincahan yang cukup untuk
mengalahkan pesawat tempur buatan Soviet hanyalah F-4 Phantom II. Namun,
pesawat ini masih memiliki banyak kelemahan.
Angkatan Udara AS membutuhkan pesawat yang lebih
baik dari F-4 Phantom. Setelah menolak program VFX Angkatan Laut AS (yang
akhirnya menghasilkan F-14 Tomcat), Angkatan Udara AS membuat program mereka
sendiri, yaitu FX (Fighter Experimental), dengan spesifikasi untuk pesawat
tempur superioritas udara yang relatif ringan. Tiga perusahaan menyerahkan
proposal, yaitu Fairchild Republic, North American Rockwell, dan McDonnell
Douglas. Angkatan Udara AS mengumumkan bahwa mereka telah memilih McDonnell
Douglas pada tanggal 23 Desember 1969. Disain yang terpilih menggunakan sayap
ekor ganda mirip dengan F-14, namun tidak menggunakan sayap lipat.
Versi paling pertamanya, yang diberikan nama F-15A untuk
varian kursi tunggal dan F-15B untuk varian berkursi ganda, digerakkan oleh
mesin yang baru, Pratt & Whitney F100, yang dapat mencapai perbandingan
dorongan dengan berat rasio 1 banding 1. Meriam tanpa selongsong 25 mm
Ford-Philco GAU-7 yang awalnya dikembangkan untuk pesawat ini dibatalkan karena
menemui masalah pengembangan, dan digantikan meriam M61 Vulcan standar. F-15
juga melanjutkan pemakaian empat rudal Sparrow, sama seperti Phantom. Sayap
tetap F-15 terpasang pada badan pesawat yang dibuat lebar dan datar, yang
membantu sayap memberikan dorongan ke atas. Pengembangan F-15E Strike Eagle
juga akhirnya menghasilkan pesawat untuk menggantikan F-111 Aardvark.
Namun, perdebatan di dalam tubuh Angkatan Udara
Amerika Serikat mengenai F-15 yang terlalu besar sebagai pesawat tempur
superioritas udara, dan dinilai terlalu mahal untuk diproduksi secara
menyeluruh menggantikan F-4 dan A-7 mengakibatkan dimulainya program Light
Weight Fighter (Pesawat Tempur Ringan), yang akhirnya akan menghasilkan pesawat
tempur ringan F-16 Fighting Falcon dan pesawat tempur menengah F/A-18 Hornet.
Kecelakaan
yang berakibat larangan terbang
Pada 2 November 2007, F-15C jatuh pada latihan di
Missouri. Sang pilot selamat melontarkan diri, tetapi kecelakaan ini memicu
pelarangan terbang (grounded) bagi pesawat F-15. Kecelakaan pada awalnya
adipercaya karena kegagalan struktur pesawat sehingga pecah saat terbang. Pada
3 November 2007, semua F-15 dilarang terbang untuk semua misi yang tidak kritis
(non-mission critical). Hari berikutnya larangan ini diperluas pada pesawat
yang beroperasi (non-critical mission) di timur tengah. Pada 13 November 2007
lebih dari 1,100 pesawat dilarang terbang di seluruh dunia setelah Israel,
Jepang dan Saudi Arabia juga melarang terbang pesawat F-15 mereka. Pada 14
November, Model F-15E diperbolehkan terbang setelah setiap pesawat di inspeksi.
Spesifikasi
Kru: 1
Panjang:
63,8 ft
Lebar
sayap: 42,8 ft
Tinggi:
18,5 ft
Luas
sayap: 608 ft²
Airfoil:
NACA 64A006.6 root, NACA 64A203 tip
Bobot
kosong: 28.000 lb
Bobot
terisi: 44.500 lb
Bobot
maksimum lepas landas: 68.000 lb
Mesin: 2×
Pratt & Whitney F100-100,-220, atau -229 turbofan
Persenjataan
Senjata
api: 1× meriam M61A1 20 mm, 940 butir peluru
Titik
keras: 4 sayap, 4 badan, 2 stasiun sayap, stasiun tengah dengan kapasitas 7.300
kg,
Rudal:
AIM-7F
Sparrow
AIM-120 AMRAAM
AIM-9
Sidewinder
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar